Selasa, 03 Mei 2016

Kerancuan

Jumlah kata yang melambangkan suatu pengertian tidak perlu sama dengan jumlah pengertian yang dilambangkan. Yang dilambangkan itu adalah :
  1. Kata tunggal à Pengertian tunggal à kursi, meja, lampu
  2. Kata majemuk à Pengertian tunggal à hiruk-pikuk, compang-camping, tunggang-langgang
  3. Kata tunggal à pengertian majemuk à perempuan berwajah manis sedang makan kue manis
Proposi dan Kalimat Berita
Jarang suatu pengertian berdiri sendiri. Biasanya suatu pengertian terdapat dalam suatu rangkaian dengan pengertian. Pengertian lain dalam suatu bentuk pemikiran yang memiliki makna tertentu. Bentuk pemikiran itu disebut proposisi.
Dalam proposisi suatu pengertian memberikan keterangan tentang pengertian lain, sehingga terdapat kaitan bermakna antara pengertian yang satu dengan dengan yang lain itu. Karena itu lambang proposisi adalah kalimat berita, yang mungkin positif ataupun negatif, bukan kalimat tanya atau kalimat perintah, sebab hanya dalam kalimat beritalah suatu kaitan sudah terjalin. Orang lain akan mengetahui bahwa kita mempunyai proposisi bila kita mengemukakan dalam kalimat berita.
Proposisi bersifat empirik, artinya kebenaran suatu proposisi dapat dipertanyakan. Disamping sifat empirik, beberapa tipe proposisi mempunyai sifat lain, sehingga dikenal 4 tipe proposisi :
  1. Proposisi empirik à bisa dikaji secara indera à pagi ini cuaca cerah sekali
  2. Proposisi mutlak à janda adalah wanita yang pernah menikah
  3. Proposisi hipotek à pengandaian à kamu akan pintar jika kamu belajar
  4. Proposisi kategorik à pensil adalah alat tulis
Penalaran dan Argumen
Suatu bentuk pemikiran yang menghasilkan suatu proposisi baru melalui penarikan kesimpulan berdasarkan sejumlah proposisi lain yang sudah diketahui benar atau salahnya. Proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut premis atau antesedan. Proses penalaran meliputi kegiatan mencari proposisi untuk dijadikan premis, menilai hubungan antara proposisi dan menentukan kesimpulannya.
Lambang penalaran adalah argumen. Orang lain akan mengetahui bahwa kita sedang bernalar bila menggunakan penalaran itu dalam bentuk argumen. Tiga tipe penalaran :
  1. Penalaran deduktif : kebenaran mutlak à semua manusia akan mati, ika manusia. Ika akan mati.
  2. Penalaran Abduktif : kesimpulan lebih sempit dari premis
  3. Penalaran Induktif : kesimpulan lebih luas dari premis
Penalaran deduktif, bentuk formal penalaran deduktif adalah silogisme. Tidak semua silogisme menghasilkan pengetahuan yang benar. Silogisme yang menghasilkan pengetahuan baru yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan adalah silogisme standar atau silogisme kategoristik.
Keracunan pemikiran à berpikirnya tidak nyambung
Keracunan kata, tipe :
  1. Keracunan karena tekanan kata à apel, mental, teras
  2. Keracunan karena term ekuivok à bulan
  3. Keracunan karena kiasan à waktu
  4. Keracunan karena amfiboli à Tini yang duduk sebelah Tono yang dikenal tukang nyontek adalah siswa yang jujur
  5. Keracunan karena iklan à dengan uang 150 juta anda bisa beli rumah di Pondok Indah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar